Jumat, 16 Mei 2014

Hey , Stop Call Her Name Please!



Aku tidak tahu harus memulai ini darimana , tapi setiap kali aku seperti ini ya bisa dikatakan gabut lah , aku pasti selalu mendapat ide menulis apapun yang berhubungan dengan perasaan yang tengah aku rasakan saat ini . Kau tidak berubah , kau masih sama seperti dulu , iya lebih tepatnya hampir 2 tahun yang lalu . Kau masih saja menyebut namanya , iya nama wanita itu yang jelas-jelas aku tidak suka mendengar namanya . Aku masih suka merasa cemburu jika mendengar kabarmu dengan wanita manapun , entah kenapa aku juga belum rela jika kau bersama yang lain . Oh my to the God , what should I do ? Why with me ? Why I still can not forget him ? Why I still hope him ? Ayolah , aku dan kau bukanlah kita seperti dahulu . Aku dan kau kini sudah menjalani kehidupan masing-masing . Ya walaupun sejujurnya sampai detik ini hatiku masih saja menyebut-nyebut namamu dalam do’aku . Tahun ini memang menginjak usia 2 tahun setelah perpisahan kita , bahkan aku masih mengingat dengan jelas segalanya tentang kita dulu dari mulai kita jadian sampai kita berpisah .. Semua itu akan selalu teringat jelas olehku , tidak peduli kau sudah melupakanku atau belum . Jemari-jemari lentikku ini selalu menuntunku untuk menulis semua tentangmu , semua tentang kisah kita yang pernah terukir dulu yang tidak lama dan kandas di tengah jalan . Aku tidak tahu mengapa aku masih saja mengingat kenangan kita padahal kau mungkin sudah melupakannya . Aku memang tidak pernah menyuruhmu untuk tidak melupakanku , tapi itu hakmu , kau berhak mendapatkan kebahagiaan mu sendiri , kau berhak mendapatkan penggantiku yang lebih baik . Tapi sepertinya kau belum menemukannya , dan secara tidak langsung aku mengarah pada ingatanku , ya ingatanku di saat aku menyebut namamu dalam doa’aku . Di kala itu aku hanya meminta agar hatimu selalu terjaga untukku dan apakah kau tahu bahwa do’aku yang hampir 2 tahun lalu kini sudah dikabulkan , hatimu memang benar-benar terjaga untukku terbukti bahwa kau saat ini masih sendiri :’) Ah berpikir apa aku ini , aku seperti masih mengharapkannya . Ya! Memang aku masih mengharapkannya , tapi aku tidak akan mengatakan hal itu lagi , cukup satu kali seumur hidup aku mengajakmu kembali tapi kau menolaknya . WOW! Biarkan saja orang lain menganggapku terlalu PD atau GR atau tidak punya malu , tapi apa kalian berani sepertiku ? HAHA , bukannya aku sombong tapi aku yakin tidak ada wanita yang seberani aku :3 Jadi pada intinya , AKU TIDAK SUKA KAU MENYEBUT NAMA WANITA ITU DI DEPANKU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Rabu, 14 Mei 2014

Aku Terhempas di antara Sebongkah Harapan

Kalo males baca gak usah di baca ya , ini cuma sekedar hobi nulis aja kok gak lebih , gak penting juga kok hehehe dan ini cuma iseng  :p Gak usah GR juga deh hahaha , dibilangin bandel banget sih kalo males baca ya gak usah dibaca ntar pusing sendiri liat tulisannya lho , gue udah mengingatkan resiko di tanggung sendiri kalo lo nekat ! :p hahaha inget ya GAK USAH DIBACA!!

Ini bukan soal siapa aku di mata kamu , tapi ini soal rasa yang menyerangku akhir-akhir ini . Aku tak begitu pintar menafsirkan perasaan apa yang tengah aku rasakan saat ini , yang jelas aku merasa kehilangan sesosok pria yang selalu mengisi hari-hariku , sesosok pria yang berhasil membuatku terbang tinggi hingga kemudian menghempaskan aku begitu saja dan acuh tidak peduli bagaimana dan seperti apa aku saat terjatuh . SAKIT! Aku bagaikan layang-layang yang sedang terbang tinggi di langit biru dengan begitu tenangnya hingga tiba-tiba datang angin yang begitu kencangnya dan memutuskan tali-tali yang menerbangkanku , terombang ambing tanpa tujuan. JATUH! Lalu ? Ke arah manakah akan ku bawa kepingan-kepingan hati yang sudah hancur lebur termakan oleh manisnya mulut yang dahulu pernah kau ucapkan ? Aku sudah tidak mampu membendung linangan-linangan air mata yang siap menetes dari tempatnya , aku tidak mampu lagi berkata-kata setelah semua terlihat jelas bahwa kau menyembunyikan sesuatu di belakangku dan ternyata memang benar yang aku takutkan selama ini benar-benar terjadi , tapi aku bisa apa ? Siapa aku ? Apa hakku melarangnya ? Aku sadar, sangat sangat sadar bahwa aku tidak berhak apapun tentang dirimu . Aku hanya seseorang yang tidak begitu penting untukmu , bahkan aku tak pernah dianggap kehadirannya olehmu . Semenjak saat itu , iya peraduan mulut di antara kita mmm .. sebelum peraduan mulut , ya semenjak kau ketahuan dengan yang lain di akun sosmed mu , oh sebelum itu , sebelum aku mengetahui rahasia yang kau sembunyikan dariku . Kau berubah drastis , sikapmu berbeda dari sebelumnya . Aku pikir kau benar-benar serius denganku tapi ternyata kau hanya mempermainkan perasaanku , ya! Kau hanya menarik ulur hatiku! Astaga , mengapa aku bisa begitu bodohnya tertipu oleh rayuan manismu , padahal di saat itu aku sudah mulai bisa menerimamu , aku mulai menyayangimu . Hey! Kenapa kau begitu jahat , kau begitu tega padaku! Aduh , ayolah apa yang sedang aku pikirkan ini , biarkan saja jika dia bersikap seperti itu padaku anggap saja ini cobaan hidup. Sudahlah , aku sudah tidak mau berharap apapun padamu , aku sudah lelah , aku sudah pasrah , aku mundur , aku kecewa , sangat kecewaaaaaaaa ~ Ada tidaknya kau dalam hidupku tidak mempengaruhi , aku tetap melanjutkan hidupku . Terima kasih untuk segalanya :”)

Sabtu, 10 Mei 2014

Rinduku Terpaut di antara Semarang - Yogyakarta


Halooooo :D Ini hanya cerita semata jika ada unsur kesamaan nama, tempat, alur dan lain sebagainya mohon maaf yaaa , READ THIS!!!!!!
 
Long Distance Relationship atau yang sering dikenal dengan sebutan LDR memang banyak dialami remaja-remaja zaman sekarang ini, seperti halnya denganku. Aku menjalani hubungan LDR dengan seorang pria sejak kami sama-sama masuk dunia Perguruan Tinggi. Tapi sayangnya aku berada di Perguruan Tinggi Negeri Kota Semarang sedangkan dia berada di Perguruan Tinggi Kota Yogyakarta. Oh ya perkenalkan namaku Arvelina Rosinda Putri. Aku mahasiswi Fakultas Hukum. Ya seperti para LDR lainnya, aku hanya mengandalkan smartphone ku untuk selalu berkomunikasi dengan dia.
“Selamat pagi kesayangan, semangat buat kuliah hari ini ya” aku selalu mengirimnya pesan singkat setiap pagi sebelum aku melakukan rutinitasku sebagai seorang mahasiswi tidak peduli dia membalasnya atau tidak.
“Selamat pagi juga kesayangan, iya kamu semangat juga ya jaga kesehatan.”
“Iya :) balasku singkat.
Satu alasan yang membuat kami jarang berkomuikasi adalah kesibukan masing-masing, tetapi aku tetap berusaha menghubunginya sesibuk apapun itu. Kami bertemu jika ada waktu luang, misal seperti libur sebelum / sesudah UTS dan UAS.
“Kamu sibuk banget ya sekarang, jarang ada waktu buat aku. Aku kangen ..” Tiba-tiba smartphoneku bergetar pertanda pesan singkat masuk.
“Duh, gak gitu kok. Iya aku emang sibuk tapi kan aku berusaha buat kasih kamu kabar :) Lagi dimana sekarang ? Udah makan ?” balasku.
“Iya sih tapi aku kangen, aku pengen ketemu! Udah makan kok.” Balasnya.
“Loh ? Kok jadi pake tanda seru gitu balesnya kangen sih kangen, aku gak mau ya kita ribut Cuma gara-gara masalah sepele. Kamu harusnya ngertiin dong jangan malah bersikap gini, terlalu kekanak-kanakan.” Balasku sedikit emosi.
“Iya iya maaf, aku terbawa suasana. Aku Cuma gak mau kamu sibuk sama urusanmu dan lupa sama aku.”
“Jangan ngomong gitu dong, sesibuk apapun kegiatanku aku gak pernah lupa kok sama kamu, jangan khawatir :) Eh udah dulu ya aku masih ada deadline lagi nih hehe.” Balasku mengakhiri percakapan.
“Hmm .. Okedeh aku percaya kok sama kamu, Semangat buat deadline-nya :)
“Iya makasih moodboosterku :).”
LDR memang identik dengan keributan-keributan kecil, tapi itu bagian dari rasa sayang bercampur rasa rindu yang sekian lama terpendam dan hanya bisa diungkapkan melalui kata-kata bukan pertemuan. Tak khayal jika dalam hubungan LDR salah satu pihak merasa takut kehilangan ya karena memang jauhnya jarak terpaut di antara mereka, bukan hanya jarak tetapi juga waktu. Setiap detik waktu yang berlalu, atau setiap detik waktu yang dihabiskan bersama-sama merupakan momen-momen berharga yang mungkin di lain waktu tidak bisa terulang kembali. Maka dari itu kunci utama langgengnya sebuah hubungan adalah kepercayaan, apalagi jika sudah terpaut di antara dua tempat berbeda yang saling berjauhan. Tidak hanya itu, komunikasi, pengertian dan kesetiaan merupakan hal yang saling berkaitan satu sama lain yang sama-sama pentingnya agar hubungan baik tetap terjaga.
**

Selasa, 06 Mei 2014

Sebongkah Harapanku di Ujung Tanduk

Semuanya memang terjadi begitu cepat tanpa pemberitahuan . Saat itu kau datang membawa harapan untukku , kau mulai menata kepingan-kepingan hatiku yang sempat hancur berantakan , kau secara perlahan menyembuhkan luka di hatiku , kau yang dikirimkan oleh Tuhan untukku :) Entah itu kebetulan atau memang sudah direncanakan oleh-Nya , aku sedikit demi sedikit membuka hatiku untuk menerima kehadiranmu , ya kehadiran seseorang yang mulai masuk dalam kehidupanku :') Perkenalan kita memang tidak terduga , kau menambahkan akun sosmed ku kemudian dari sanalah kita mengenal satu sama lain hingga pada akhirnya kita merasa begitu dekat , dan ... Apa kau tau bagaimana perasaanku saat ini ? Andai kau tau , aku mulai menyayangimu tapi tiba-tiba saja sikapmu berubah entah karena apa! Ku mohon jangan permainkan perasaanku , aku baru saja sembuh dari luka lama ku dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar , hamipr 2 tahun!! HELLO ?? Kau pikir hatiku ini apa ? Mainan yang bisa seenaknya kau mainkan ?! Tolong sadarlah , aku benar-benar menyayangimu setulus hatiku , aku nyaman bersamamu semenjak pertemuan kita pertama :') Tapi sepertinya rasa sayangku ini sia-sia percuma , kau hanya menarik ulur hatiku , kau hanya mempermainkan perasaanku!!!!!!!!! Untuk apa kau datang memasuki kehidupanku jika rasa sakit yang kau berikan ?! Hufffftttt , aku juga tidak bisa memaksa perasaanmu untuk merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan saat ini. Tapi aku bahagia bisa menyayangimu dalam diam walaupun sebongkah harapanku saati ini berada di ujung tanduk itu artinya kau sudah berhasil membuatku melupakan masa laluku :"""))))

Selasa, 18 Februari 2014

Semuanya Sudah Benar-benar Berakhir ~

Waktu yang hampir 2 tahun ini aku menunggunya ternyata semua hanya sia-sia peruma . Dia sama sekali tidak merubah keputusannya tentang kita . Sekarang semua sudah jelas bahwa aku dan dia memang tidak di takdirkan untuk bersatu . Sakiiiiiiiiiiiiit! Bersusah payah aku berjuang untuk mendapatkannya kembali tapi Tuhan berkehendak lain . Aku dan dia memang harus menjalani kehidupan masing-masing , menata kehidupan masing-masing setelah beberapa bulan ini sempat dekat dan ternyata kedekatan kami ini tidak berarti apa-apa . Pertemuan kami waktu itu hanya untuk mendeklarasikan sebenarnya apa arti kedekatan kami dan alhasil aku mendapatkan kejelasan bahwa kami memang ditakdirkan hanya untuk sekedar berteman , tidak lebih . Detik-detik yang paling menegangkan adalah di saat aku mendengar perkataannya langsung bahwa dia secara jelas menyebutkan dia SUDAH MEMILIKI TEMAN SPESIAL detik itu juga hatiku hancur berkeping-keping . Antara ingin menangis atau tidak , tapi jika aku menangispun keadaan tidak akan berubah . Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan ? Bagaimana cara menghilangkan rasa sayangku untuknya ? Sampai kapan aku harus memendam rasa ini :( Astaghfirullah ... Dalam hati aku masih mengharapkan dia kembali ...

Minggu, 02 Februari 2014

Halo 2014 :D

Halo pembaca :D
Setelah beberapa tahun lamanya gue vakum dari dunia bloggers akhirnya sekarang gue muncul lagi :D haha
Ucapin 'Selamat Tahun Baru 2014' dulu yuk haha *telat*
Tahun 2014 ini gue memasuki semester ke dua oiya kalian-kalian belum pada tau ya kalo gue itu sekarang statusnya mahasiswa ;)) yap gue seorang mahasiswi Fakultas Hukum lho :D Alhamdulillah ya :) Tahun ini , gue masih tetep sendiri , bukannya gak laku tapi emang belum ada yang pas aja. Cuman Adt yang bisa bikin gue nyaman dan aman :((( Emang sih dalam hati kecil gue masih ngarepin dia tapi ya apa boleh buat gue belum bisa memperbaiki hubungan itu meskipun selama ini gue bersusah payah buat nyambung lagi tali yang udah putus :( Gue udah bingung dan gak tau lagi harus gimana biar gue sama Adt itu kayak dulu lagi . Orang tua gue aja udah merestui tapi Adtnya aj yang belum sadar kalo cuman gue yang terbaik dan paling baik buat dia! Duh Adt gue harus gimana sih biar lo itu sadar! *sedih*
Wooooy! ngomong apasih gue hah ?! Kalopun sekarang gue sama Adt belum bisa nyatu tapi kan gak tau ke depannya bisa aja gue nikah sama Adt hahaha *amin* ;))
Sebenernya sih akhir-akhir kemaren gue udah deket lagi sama mantan gue si Adt itu tapi semalem dia bikin bikin hati gue patah untuk yang kesekian kalinya! Tau gak dia bilang apa ? Dia bilang kalo KITA HANYA SEBATAS TEMAN!!! Ya Allah sakit banget hati gue pas dia bilang gitu :(( Apa gak ada kesempatan sih buat gue Dit , gue sayang sama lo . Apa gak cukup bukti kalo selama hampir 2 tahun ini gue masih tetap sayang sama lo , gue masih mempertahankan hati ini buat lo kalo sewaktu-waktu lo lirik ke gue lagi tapi apa kenyataannya lo malah sama sekali gak menghargai perjuangan gue buat sama-sama lo lagi :(
Halah udahan ajadeh nulisnya hahaha semakin gue terusin nulisnya semakin deras air mata yang keluar dari mata gue!! :"D

Senin, 30 September 2013

When September End :')

Ku lirik sebuah kalender yang tergantung di dinding kamar kost ku, 30 September 2013. Sedikit kaget, mengapa begitu cepat waktu berlalu hingga September pun akan segera berakhir. Itu artinya Oktober segera datang dan yang pasti tanggal itupun pasti datang. Ya! 7 Oktober 2013. Haruskah aku melewati tanggal itu ? Haruskah aku mengingat semua kejadian satu tahun yang lalu ? Tak pernah aku bayangkan sedikitpun bahwa semua ini akan menimpa ku. Hey bicara apa aku ini!! Ini suratan takdir, Tuhan telah mengatur semua yang terjadi di dunia ini! Maafkan perkataanku ini Tuhan, aku menegerti Kau memiliki rencana yang indah untukku :') Apapun yang terjadi, ikhlaskanlah. Hidup ini penuh dengan rahasia! Datang dan perginya seseorang pun tak pernah aku tahu kapan waktunya, termasuk kau yang pergi meninggalkanku ... Apa kabar kau ? Sedang apa kau di sana ? Apakah kau masih mengingatku ? Apakah kau masih mengingat semua kenangan kita ? Apakah kau mengingat tanggal itu ? Apakah apakah apakah dan apakah ??!! Begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam benakku tapi untuk apa ? Tidak akan pernah ada jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaanku! Perjalananku masih panjang .. Aku dan kau kini sudah benar-benar terpisah oleh lamanya waktu dan jauhnya jarak! Tidak ada lagi kata "KITA" yang ada hanya aku dan kamu yang kini mulai menjalani kehidupan masing-masing. Kau yang berada jauh di sana berusaha melupakan segala cerita yang pernah terukir antara kau dan aku satu tahun yang lalu. SAKIT! Begitu cepatnya kau melupakan aku, sedangkan aku bersusah payah mati-matian mengikhlaskan kepergianmu! Ini benar-benar hal tersulit yang harus aku lakukan! Aku berusaha untuk tidak menengok ke belakang tetapi itu mustahil. Aku tak pernah tahu ke mana hatiku ? Di atas pohonkah ? Di balik rumput-rumputkah ? Atau mungkin di atas api yang sedang membakar seluruh masa laluku ?? Kau masih membawa hatiku pergi bersamamu!! :'( Sampai kapan sayang ? Setega itu kah kau denganku ? Tenanglah, jika memang hatiku tak kembali jagalah di hatimu ya :') Aku tak pernah memaksamu untuk mengembalikan puing-puing hatiku yang sempat kau hancurkan! Aku juga tak pernah memaksamu untuk menyembuhkan luka di hati ini. Meskipun sembuh, tetap saja akan meninggalkan bekas :") Satu hal yang menjadikanku mampu bertahan sampai detik ini adalah bahwa takdir tak pernah salah. Jaga dirimu baik-baik sayang :"))